Minggu, 17 November 2019

Telkomsel Memimpin di Sumbagut

TelkomselPimpin di Sumbagut

Semenjak dibukanya layanan service telekomunikasi selular Telkomsel tahun 1995 di Sumatra sisi Utara terutamanya di Medan, pada akhirnya 21 Mei lalu sudah sampai sejuta konsumen setia. Untuk kesuksesan ini, diikuti dengan peresmian beroperasinya Base Transceiver Station (BTS) di pulau Nias.

Dengan peresmian BTS di Nias membuatnya jadi kabupaten ke 55 dari 62 kabupaten yang dilayani jaringan Telkomsel mencakup daerah Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau serta Nanggroe Aceh Darusalam.

Acara peresmian BTS diikuti dengan perakapan langsung di antara Dirut Telkomsel, Bajoe Narbito dengan Bupati Kabupaten Nias, Binahati Bahia yang ada di pulau Nias di depan undangan.

Telkomsel daerah Sumatra sisi Utara (Sumbagut) yang membawahi daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat serta Riau, sekarang merambah daerah terisolir serta termiskin di Sumatra Utara. Semenjak 1 Mei lalu, daerah covered Telkomsel masuk Kabupaten Nias yang terpisah dari daratan Sumatra Utara. Karena itu, Telkomsel daerah Sumbagut menginvestasikan seputar Rp 2 milyar untuk membuat satu BTS di kepulauan terisolir itu.

Kabupaten Nias adalah daerah ke 19 dari 20 daerah tingkat dua yang telah dimasuki Telkomsel. Sesaat satu kabupaten, Mandailing Natal, belum dapat dimasuki Telkomsel. Untuk Sumatra Utara, ada 23 kota besar terlayani, Sumatra Barat terlayani 15 wilayah tingkat dua dengan 14 terlayani terkecuali kepulauan Mentawai. Sesaat Riau, 12 daerah tingkat dua, terlayani 17 kota besar. Aceh sendiri 15 daerah tingkat dua cuma dapat dilayani 10 daerah tingkat dua, serta lima menungu daftar.

Untuk daerah Sumbagut, Telkomsel sudah layani 62 kabupaten serta kota. Nias adalah daerah tingkat dua ke 55 yang terlayani. Jadi 89 % wilayah tingkat dua di Sumagut telah tercover. Lebih dari 65 kota wilayah tingkat dua telah terlayani,berarti formasi itu membuat Telkomsel unggul serta terluas di daerah inikata Gideon Edie Purnomo, General manajer Network Operation Regional Sumbagut Telkomsel pada TEMPO.

Menurut pemerintah kabupaten Nias, masuknya Telkomsel adalah usaha jadikan daerah di pantai barat Sumaterayang jauh dari ibukota provinsi ini terbuka dalam bagian komunikasi. Sampai kini, kabupaten termiskin di Sumatra Utara ini susah dihubungi dengan telekomunikasi. Masuknya Telkomsel jadikan Nias terbuka ke dunia luar.

Nias sampai kini terpencil serta terisolir, untuk berkomunikasi susah sekali. Dengan masuknya telekomunikasi melal;ui Telkomsel ini membuat pulau terpencil inijadi satu kesatua dengan Sumatra Utara. Tentunya ada andilnya buat 720 ribu masyarakat Nias untuk bersosialisasi lewat telekomunikasi ke luar, kata Agus Mendrofa, wakil Bupati Nias pada TEMPO.

Agus menerangkan jika kabupaten Nias memiliki 22 kecamatan serta sampai kini terisolir. Walaupun sekarang cuma ibukota Nias, Gunung Sitoli yang dibangun BTS dengan radius 3 km., tetapi masyarakat ketertarikan untuk memakai telekomunikasi.

(Bambang Soed-TNR)

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar