Rabu, 09 November 2016

Fakta nenarik dari medali emas Tontowi Ahmad_Liliyana Natsir

Fakta nenarik dari medali emas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Langkah Hemat Pererat Pertemanan dengan JalanJalan Kemenangan pasangan ganda kombinasi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir disambut penuh keceriaan oleh semua warga negara Indonesia. Berkumandangnya lagu Indonesia Raya di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro seakanakan berikan pesta lagi th. pada Indonesia yang berulang th. ke71. Tahukah Bolaneters kalau kemenangan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atas pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pada Rabu (17/8) meninggalkan sebagian kenyataan menarik? Salah nya ialah kenyataan menarik bagaimana kompetisi final itu menggunakan 17 kok yang sesuai sama tanggal kemerdekaan, serta berjalan sepanjang 45 menit, yang disebut th. kemerdekaan Republik Indonesia. Tersebut beberapa kenyataan menarik dalam kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade 2016 Rio : Kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di pastikan pada hari Rabu (17 Agustus 2016) pada jam 23 : 57 WIB. Artinya, medali emas ini seperti satu hadiah khusus dalam HUT ke71 Republik Indonesia. Bukanlah itu saja, dalam pertandingan final di Riocentro Pavilion 4 itu, dipakai 17 kok (tanggal kemerdekaan) serta berjalan sepanjang 45 menit (sesuai sama th. kemerdekaan). Kemenangan atas pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di partai final itu bikin pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tidak pernah kehilangan satu gim juga sepanjang gelaran Olimpiade 2016. Dari mulai melawan pasangan Robin Middleton/Leanne Choo, Bodin Issara/Savitree Amitrapai, Chang PS/Goh LY (2 x), Praveen Jordan/Debby Susanto, serta Zhang Nan/Zhao Yunlei, mereka menang dua game segera. Sukses kontingen Indonesia cabang bulutangkis mencapai medali emas ini adalah penawar dahaga sesudah di Olimpiade empat th. terlebih dulu, Olimpiade 2012 London, bulutangkis Indonesia untuk pertama kalinya mulai sejak 1992 tidak berhasil mencapai medali. Bagi bulutangkis ganda kombinasi, medali emas yang dicapai Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yaitu yang pertama kalinya datang dari nomer ganda kombinasi. Sebelumnya mereka, prestasi paling baik ganda kombinasi yaitu medali perak oleh Tri Kusharjanto/Minarti Timur (Olimpiade 2000) serta Nova Widianto/Liliyana (Olimpiae 2008). Bagi Tontowi, ini yaitu medali pertamanya di gelaran Olimpiade. Sesaat untuk Liliyana ini yaitu medali ke-2 sesudah pernah mencapai perunggu pada Olimpiade 2008, sedang pada Olimpiade 2012, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah di perebutan medali perunggu. Selain mencapai medali keduanya sepanjang Olimpiade, medali emas untuk Liliyana Natsir itu membuatnya wanita Indonesia ke-2 yang dapat mencapai emas i Olimpiade sesudah Susi Susanti (Olimpiade 1992) dari nomer tunggal putri. Sejak bulutangkis dengan cara resmi masuk satu diantara cabang berolahraga Olimpiade pada 1992, cuma sekali Indonesia tidak berhasil mencapai medali emas, yaitu pada Olimpiade 2012 London. Tidak cuma emas, tim bulutangkis Indonesia juga tidak berhasil mencapai satu juga medali. Medali emas yang dicapai pasangan Tontowi Ahmad serta Liliyana Natsir ini yaitu medali emas ketujuh untuk Indonesia di arena Olimpiade mulai sejak turut berperan serta pada 1952. Lebih khusus, tujuh medali itu semuanya datang dari cabang bulutangkis. Sebagai info, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mencapai emas sesudah di partai final menaklukkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan score 2114, 2112 dua set segera. (ist/dzi Jual Sepatu Murah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar